Home »
» tips menabung bagi karyawan
tips menabung bagi karyawan
Tips Menabung untuk Karyawan
untuk dapat membeli sesuatu tentunya kita harus pandai pandai menabung, pintar pintar menyisihkan uang, tapi untuk menabung tidaklah segampang apa yang kita planning, banyak hal atau banyak strategi, agar uang yang kita terkumpul.
Mendengar kata “menabung”, banyak orang yang otomatis mengasosiasikannya dengan gaya hidup hemat. Akhir-akhir ini malah kata menabung dan berhemat malah kadang berkonotasi negatif karena cenderung terkesan serba pelit terhadap segala sesuatu. Tetapi menabung bukan hanya sekedar hidup hemat.
berikut ini beberapa ALASAN para Karyawan yang intinya menunjukan bahwa Menabung itu memberatkan mereka, tapi semoga setelah membaca ini, anda para karyawan termotivasi untuk menabung, demi masa depan anda juga.
“Gimana mau nabung, gajinya saja pas-pasan”
Uang enggak pernah cukup menjadi alasan klasik yang dipakai banyak orang untuk tidak menabung. Benar enggak sih tiap bulan kita selalu kehabisan uang?
Apa iya gaji kita kekecilan?
Menurut pakar keuangan, seberapa banyak pun uang yang kita miliki tetap saja kita akan lebih senang untuk menghabiskannya daripada ditabung.
Berkomitmenlah untuk menghilangkan sebanyak mungkin kebocoran-kebocoran yang Anda bisa. Anda akan terkejut melihat betapa banyaknya uang tambahan yang Anda miliki dalam anggaran.
“Uangnya sudah habis buat bayar tagihan”
Aturan pertama dalam menyelamatkan uang Anda adalah “membayar” diri Anda terlebih dulu sebelum melakukan hal-hal lain. Sayangnya, aturan ini seringkali dilanggar. Begitu menerima gaji, kita akan sibuk di depan ATM untuk membayar ini-itu, sehingga gaji pun lenyap tanpa bekas. Ketika mau menabung, kita baru sadar bahwa tidak ada yang tersisa.
Cara terbaik adalah membuat proses penyisihan uang secara otomatis. Pergilah ke bank dan buat instruksi debit otomatis dari rekening penerima gaji ke rekening tabungan atau investasi yang dimaksud. Untuk pemula, jumlahnya cukup 5% dari penghasilan rutin, kemudian setiap 6 bulan lakukan peningkatan presentase hingga mencapai target 30%. Bila ada penghasilan tambahan, gunakan uang tersebut untuk melunasi seluruh utang yang dimiliki.
“Ke bank? Mana sempat?”
Baru membayangkan mesti antre di bank untuk menabung yang hanya beberapa ratus ribu saja sudah bikin malas, apalagi kalau beneran itu yang terjadi. Anda merasa usaha yang dikeluarkan lebih besar daripada jumlah uang yang akan ditabung. Daripada waktu habis untuk antre di bank, Anda lebih suka memanfaatkannya untuk hal lain.
Anda tidak harus pergi ke bank setiap akan menabung. Cukup manfaatkan fasilitas yang disediakan bank, misalnya auto debet, setoran tunai yang ada di mal-mal, internet banking, dan sebagainya.
“Enggak ada uang nganggur”
Niat menabung sih ada, tapi apa daya, gaji tiap bulan selalu untuk membayar kebutuhan hidup sehari-hari. Mulai dari transportasi, makan, telepon, listrik, belum lagi belanja bulanan. Yang menjengkelkan, setiap tahun harga barang-barang selalu naik, sehingga semakin kecil lah kemungkinan ada uang sisa.
Kita memang tidak bisa mengendalikan harga barang. Namun, kita bisa mengendalikan pengeluaran dan pemakaian. Mulailah dengan mengganti produk elektronik dengan yang hemat energi. Lalu, bijaklah dalam berbelanja. Manfaatkan juga potongan-potongan harga yang biasa ditawarkan oleh supermarket dan pusat perbelanjaan lainnya. Selain itu, jangan malu untuk mengambil penawaran-penawaran menarik yang bisa menghemat kantong, seperti dari provider telepon, tv kabel, dan sebagainya.
“Menyia-nyiakan waktu senggang”
Setiap orang tentu butuh waktu untuk rileks dan me-recharge energi di rumah, tapi apakah kita memang perlu menghabiskan waktu 5 jam di depan televisi atau menonton video berjam-jam setiap hari? Padahal Anda bisa memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang bisa menghasilkan uang.
Cobalah mengubah mindset Anda dari konsumen menjadi kreator atau produsen. Ya, Anda bisa memanfaatkan waktu senggang dengan melakukan kegiatan yang Anda senangi dan menghasilkan uang. tidak bisa lepas dari internet, Anda bisa membuat butik online, blog, dan sebagainya.
Dan pada kesempatan ini kami akan memposting seputar Tips Menabung untuk Karyawan, yang efektif agar uang yang anda sisihkan dan uang yang anda tabung cepat terkumpul, ngga usah berlama lama.
Pertama, Jangan Sepelekan uang receh
Uang receh berbentuk koin seringkali disepelekan. Saat mendapat kembalian uang receh kit malas menaruhnya di dompet karena akan membuat dompet tebal. Sebenarnya ada langkah praktis yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan uang-uang tersebut. Baru-baru ini Bank Indonesia membuat gerakan satu juta koin. Gerakan ini ditujukan untuk kembali menggunakan uang koin. Karena harga barang semakin melambung uang koin jarang digunakan untuk membeli. Tapi untuk kembalian, uang koin masih diperlukan. Penjual biasa rata-rata juga ogah menerima pembelian dengan uang koin. Nah gerakan satu juta koin ini menggalakkan penggunaan uang koin dengan menunjuk toko, swalayan, supermarket, dan bank yang bersedia menerima dan menukar uang koin anda. Jika tak mau membawa uang koin kemana-mana ada baiknya Anda mengumpulkannya terlebih dahulu. dan anda harus telaten menjaganya, untuk menyelamatkan uang koin Anda.
trus, bagaimana caranya menabung dengan uang receh?
Jangan disepelekan. Kita sering menganggap remeh bahkan enggan untuk menyimpan uang receh. Padahal uang receh dapat ditabung dengan prinsip sedikit demi sedikit lama-lama menjadi ‘berat’. Anda dapat menggunakan celengan, botol atau kaleng bekas untuk mengumpulkan uang receh. Saat kehabisan uang uang receh tersebut bisa menjadi penolong anda.
Pisahkan berdasarkan bahan uang receh. Bank Indonesia mengeluarkan uang receh dari tiga bahan yang berbeda yaitu aluminium, kuningan, dan nikel. Uang receh berbahan aluminum lebih cepat rusak ketika celengan lembab. Uang receh berbahan nikel atau kuningan lebih awet ketika disimpan dalam celengan. Jadi Anda bisa sesuaikan bahan uang dengan tempat penyimpanannya. Udara lembab akan membuat uang berjamur yang pada akhirnya membuat anda semakin malas menggunakan uang receh.
Pilih dan pisahkan berdasarkan nominal. Kita tidak bisa memilih kembalian uang receh. Tapi kita bisa menentukan uang receh mana yang akan kita simpan untuk tabungan atau uang receh yang akan digunakan kembali. Saat ini uang koin Rp 1.000 bisa menjadi uang koin yang paling tepat untuk dijadikan tabungan. Nominalnya cukup tinggi dan bahannya bagus. Jadi Anda bisa menyimpan uang koin tersebut dalam tabungan tertutup. Jika sudah penuh, Anda bisa memasukkannya ke dalam rekening bank. Sementara nominal yang lebih kecil bisa anda simpan di tempat terbuka. Sewaktu-waktu diperlukan uang tersebut bisa langsung digunakan. Pemisahan nominal ini juga memudahkan Anda saat menghitung jumlah uangnya.
Jaga kelembaban celengan. Uang receh juga bisa rusak maupun berjamur. Oleh karena itu, jagalah celengan Anda agar tidak lembab. Setelah celengan penuh, sebaiknya segera dibuka dan ditukarkan agar tidak rusak. Berilah ruang udara kecil agar ada sirkulasi udara di dalam celengan. Jangan menunda-nunda jika tabungan sudah penuh. Segeralah ke bank untuk dimasukkan ke dalam rekeninng. Siapkan celengan baru untuk menyimpan koin lagi.
Gunakan untuk media belajar Anak. Mengajari Anak menabung sebaiknya dilakukan sejak dini. Dengan uang koin Anda bisa memulai kebiasaan tersebut. Bisa juga uang yang terkumpul dimasukkan ke rekening anak. Sehingga Anak akan termotivasi untuk berhemat dan menabung. Pilihan lain adalah menyiapkan celengan jika Anak menginginkan suatu barang. Beri pengertian barang tersebut akan dibeli jika celengan penuh. Ini tentu akan memberikan motivasi yang besar untuk anak.
kedua, Tirulah Cara Orang Kaya Menabung
Hampir setiap orang senang memiliki banyak harta. Menjadi kaya memang telah lama menjadi tujuan karir atau bisnis banyak orang di dunia. Sayangnya, meski telah ada orang kaya yang bisa menjadi contoh, namun jarang sekali orang kebanyakan meniru cara orang kaya tersebut menambah tabungannya. Tak hanya menambah tabungan, orang kaya ternyata selalu bekerja keras demi meningkatkan pendapatannya. Jadi, jika ingin kaya raya, pastikan Anda mengikuti jejak-jejak mereka yang telah lebih dulu sukses secara finansial. untuk itu lakukanlah beberapa langkah berikut ini:
Hati-hati dengan pengeluaran kecil. Banyak orang yang selalu berhati-hati dalam berinvestasi atau melakukan pembelian dalam jumlah besar. Sayangnya, banyak orang yang justru ceroboh untuk pengeluaran kecil. Orang kaya biasanya selalu mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan untuk mengeluarkan dana.
Jangan beli barang tak penting buat pamer. Meskipun Anda senang dipuji oleh teman dan kerabat dekat, tetap saja ada batasan yang tak boleh dilampaui. Seringkali, banyak orang membeli barang hanya untuk mendapatkan pujian semata. Meski banyak uang, orang kaya jarang membeli barang yang tak dibutuhkannya hanya untuk membuat kagum orang-orang di sekitar. Mereka tak pernah membeli barang yang tak disukainya hanya untuk pamer.
Bekerja keras. Tidak seperti persepsi kebanyakan orang bahwa orang-orang kaya hanya bersenang-senang saja. Faktanya, orang kaya bekerja lebih keras dibandingkan orang biasa. Jadi cobalah tingkatkan pendapatan Anda dengan bekerja lebih keras lagi. Dengan begitu, Anda akan mendatangkan lebih banyak peluang karir dan bisnis yang berguna meningkatkan pendapatan pribadi.
Sisihkan pendapatan dalam jumlah besar. Lagi-lagi, orang kaya dianggap sering menghabiskan uang secara berlebihan saat berbelanja. Realitasnya, mereka sangat berhati-hati dalam mengeluarkan uang dan menyisihkan sebagian besar pendapatannya untuk investasi atau menabung. Artinya, Anda lebih baik mengikuti jejak orang kaya dengan menabung dalam jumlah lebih besar. Setidaknya sepertiga dari pendapatan setiap bulan.
Beli barang yang dibutuhkan. Orang kaya tak pernah mau mengeluarkan uang untuk berbagai hal yang bukan kebutuhannya. Kalangan miliarder bahkan selalu hati-hati dengan berbagai biaya yang harus dikeluarkan.
Jangan menyimpan apa yang tersisa dari pengeluaran. Tapi lakukanlah pengeluaran berdasarkan sisa dari pendapatan yang telah menabung.
dan yang terakhir perhatikan hal-hal kecil, seperti beberapa Tips Menabung agar cepat terkumpul berikut ini:
CATAT KEBIASAAN ANDA DALAM SEBULAN. Sebenarnya menabung itu sangat mudah, selama pengeluaran Anda lebih kecil dari pendapatan. Sebelum itu, Anda harus tahu bagaimana kebiasaan Anda dalam mengeluarkan uang setiap bulannya. Cobalah untuk mencatat pengeluaran harian, mingguan dan bulanan. Kemudian tentukan mana yang perlu dikurangi.
SISIHKAN UANG UNTUK ANDA PRIBADI. Kunci kesuksesan menabung adalah untuk menyisihkan uang di awal, sebelum pembayaran hal-hal lain seperti membayar listrik, air dan cicilan. Tentukan tujuan jangka panjang dan secara reguler tabunglah uang Anda dalam tabungan ataupun investasi. Karena jika Anda terbiasa untuk berbelanja dan baru berusaha menabung setelah ada sisa uang di akhir bulan, maka umumnya sisa uang yang ada di rekening Anda tidak banyak.
TENTUKAN TANGGAL. Jika Anda mendapat gaji bulanan maka tidak akan bermasalah untuk menentukan tanggal untuk menyisihkan dana, tapi bagi Anda yang menerima upah/gaji tiap dua minggu, maka tentukan satu dari dua tanggal tersebut untuk menyisihkan dana yang akan ditabung. Jika Anda wirausahawan, tentukan tanggal di tengah bulan di saat Anda tidak membayar tagihan-tagihan.
BAYARLAH UTANG ANDA. Segera melunasi utang adalah salah satu cara terbaik untuk mempercepat Anda dalam menabung. Hal ini disebabkan karena bunga pinjaman lebih tinggi dari bunga tabungan.
JAGA TERUS DISIPLIN ANDA. Setelah utang terbayar, maka teruslah sisihkan dana setiap bulannya ke tabungan, bahkan lebih baik lagi jika tersedia penarikan otomatis untuk dimasukkan ke investasi.
MOTIVASI DIRI ANDA UNTUK MENCAPAI HASIL YANG BESAR. Tentukan apa yang Anda inginkan dan ketahui berapa jumlah dana yang dibutuhkan, kemudian tentukan cara yang realistis seperti menabung reguler selama enam bulan.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan ajukan komentar anda