Home »
» Tutup Poin: Momok Bagi Pelaku Sales dan Bisnis MLM
Tutup Poin: Momok Bagi Pelaku Sales dan Bisnis MLM
Tupo alias tutup poin merupakan istilah lazim di kalangan member MLM atau network marketing, termasuk sales dan agen asuransi. Tutup poin biasanya dipersyaratkan oleh perusahaan supaya bonus tertentu bisa cair. Dalam pelaksanaannya, kewajiban tutup poin ternyata malah memberatkan member. Tidak jarang member harus keluar uang lebih banyak untuk membeli produk demi mencapai tutup poin, sementara bonus yang cair tidaklah seberapa.
Lies, 27, seorang member mlm sebuah perusahaan kosmetik asal Eropa mengakui hal tersebut. “Iya nih, mas. Lies kan baru member kecil, bonusnya juga baru hitung seratus ribuan, kadang hanya puluhan ribu. Tetapi masa wajib belanja tutup poin sampai ratusan ribu tiap bulan,” keluh Lies yang diamini rekan setimnya. Hal yang sama juga disampaikan Bryan, 32, seorang agen asuransi.
Lalu apakah tutup poin memang sedemikian memberatkan?
Jawabannya, tergantung perusahaannya. Bisnis mlm memang bisa menjadi pilihan baik untuk berbisnis karena biasanya tidak memerlukan modal besar, seseorang sudah bisa berjualan produk tanpa batas. Namun, sebelum memilih suatu mlm, ada baiknya Anda mengetahui Ciri-ciri MLM yang baik, lalu mencocokkannya dengan bisnis yang akan Anda masuki.
Terkait tutup poin, pertanyakan hal-hal berikut:
Apakah wajib tutup poin setiap bulan,
Apakah kewajiban tutup poin tersebut sebanding dengan manfaat yang diperoleh.
Apakah member tetap mendapat manfaat (bonus lainnya) walau tidak melaksanakan tutup poin untuk sementara.
Sebetulnya kewajiban tutup poin disatu sisi sebetulnya tidak akan memberatkan dengan syarat produk yang dipasarkan memang berkualitas sehingga laku dan memiliki konsumen yang setia. Dengan demikian konsumen pasti akan selalu mencari dan membeli produk kita sehingga member tidak kesulitan mencapai target tutup poin.
Masalahnya, kebanyakan produk mlm sebenarnya bukan produk yang berkualitas. Atau produk mlm tersebut sebenarnya bisa diganti dengan produk lain yang lebih murah dan mudah diperoleh. Akibatnya produk ada banyak mlm yang susah untuk dipasarkan. Member pun berjibaku bulan demi bulan mengejar tutup poin. Aneka strategi seperti banting harga sampai bunuh diri (belanja sendiri) pun dilakukan, walaupun ujung-ujungnya merugikan.
Lain soal dengan produk mlm yang berkualitas. Konsumen berdatangan, bahkan terkadang mereka menolak mengetahui sistim bisnisnya. Yang mereka pentingkan bagaiamana supaya mendapatkan produknya. Dengan demikian member mlm tersebut pasti akan selalu mencapai target yang diberikan, bahkan sampai berbulan-bulan ke depan. Harga murah tidak selalu menjadi jaminan suatu produk akan laku. Banyak juga produk mlm yang dibanderol dengan harga mahal, tetapi sangat laris diburu konsumen karena kualitasnya.
Tips: Hati-hati dengan aneka tawaran bisnis mlm. Luangkan waktu untuk mempelajari dengan seksama produknya. Utamakan kualitas produk, sistim bisnis nomor sekian. Produk yang baik dan berkualitas pasti akan menciptakan bisnis yang menguntungkan untuk para membernya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan ajukan komentar anda